7 Ciri Khas Rumah Adat Betawi Asli dari Jakarta

7 Ciri Khas Rumah Adat Betawi Asli dari Jakarta

Tentu Anda tahu kan suku Betawi? Orang Betawi merupakan penduduk yang sebagian besar tinggal di ibukota DKI Jakarta. Mereka diduga sebagai penduduk asli Jakarta yang merupakan campuran antara orang-orang Jawa, Melayu, Bugis, Makasar, Sunda, dan Mardijkers (keturunan Indo-Portugis) yang mulai menduduki kota Pelabuhan Batavia sejak abad 17. Dahulu, hampir setiap penduduk asli Betawi tinggal di rumah adat Betawi dengan bentuk yang sama.

Rumah adat Betawi dikenal dengan nama Rumah Kebaya. Dinamakan Rumah Kebaya karena saat dilihat dari samping, atap rumah tersebut menyerupai pelana yang dilipat. Sedangkan saat dilihat dari samping, lipatan-lipatan tersebut berbentuk seperti lipatan kebaya.

Arus urbanisasi di Jakarta sebagai ibukota negara yang semakin lama semakin besar, membuat kebudayaan lokal masyarakat Betawi mulai menghilang. Hampir semua rumah yang dibangun di Jakarta, jarang yang masih menggunakan rumah adat dari Betawi. Agar rumah adat ini bisa tetap dikenang dan dilestarikan dengan baik, yuk kita kenali keunikan dari rumah adat ini.

1. Teras yang Luas

teras rumah adat betawi

Sumber: nowjakarta

Pernah nonton film si Doel? Apa karakteristik yang paling terlihat dari rumahnya? Yap, salah satu ciri khas rumah Kebaya yang paling menonjol adalah bagian teras yang luas. Biasanya tersedia meja dan kursi di bagian teras untuk menerima tamu atau sekadar untuk bersatai bersama keluarga. Ternyata ukuran teras yang luas ini memiliki nilai filosofis tersendiri lho. Ruang teras tersebut mengandung makna bahwa orang Betawi harus senantiasa terbuka dan menghargai setiap tamu yang datang tanpa membeda-bedakan.

Bagian teras rumah dipisahkan dengan susunan pagar kayu yang dibentuk seperti segitiga simetris. Artinya, walaupun orang Betawi terbuka dengan siapa saja mereka tetap memiliki batas. Mereka bisa membedakan hal positif dan negatif.

2. Adanya Pangkeng

pangkeng rumah betawi

Sumber: grid

Di dalam rumah Kebaya, aturan untuk berkumpul bersama keluarga bukan di dalam rumah. Berbeda dengan rumah di zaman sekarang di mana ruang keluarga berada di dalam rumah, ruang keluarga di rumah Kebaya berada di luar rumah. Nah, bagian untuk tempat berkumpul ini dinamakan Pangkeng.

3. Ruang Tidur yang Banyak

ruang tidur tradisional

Sumber: Google Image

Sama seperti pada rumah umumnya, rumah Kebaya juga dilengkapi dengan ruangan tidur. Banyaknya ruangan tidur ini biasanya tergantung dari ukuran rumah dan jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Biasanya, jumlah kamar yang ada sebanyak empat ruangan. Pemilik rumah akan menempati ruangan dengan ukuran yang paling besar.

4. Dapur yang Disebut Srondoyan

ruang makan rumah tradisional jakarta

Sumber: selasar

Srondoyan merupakan istilah untuk dapur pada rumah Kebaya. Srondoyan terletak di bagian paling belakang rumah dan menjadi satu dengan ruang makan. Sama seperti dapur pada umumnya, ruangan ini digunakan untuk mengolah masakan. Biasanya srondoyan dijadikan satu dengan ruang makan, kamar mandi, dan gudang. Ruangan ini hanya dikhususkan untuk para penghuni saja. Jadi, jika Anda hanya sekadar tamu di rumah Kebaya sebaiknya jangan memasuki area tersebut tanpa seizin dari penghuni rumah.

5. Dibuat Makam Dekat Rumah

makam rumah adat betawi

Sumber: rumah123

Di bagian samping rumah Kebaya terdapat area tempat makam keluarga. Dalam budaya Betawi, menjadi hal yang biasa untuk membuat area pemakaman di samping rumah. Hal ini dilakukan agar pihak keluarga yang masih hidup selalu ingat bahwa akan ada sebuah kematian kelak. Selain itu, sanak saudara yang tinggal di rumah pun tak perlu menempuh jarak yang jauh untuk berziarah ke makam keluarga. Namun, lahan perumahan yang semakin terbatas membuat budaya ini semakin ditinggalkan.

6. Dihubungkan dengan Tangga

tangga penghubung rumah

Sumber: grid

Rumah Kebaya juga memiliki tangga yang menghubungkan antara bangunan utama dengan daerah luar. Tangga yang menghubungkan gejogan luar rumah dikenal dengan sebutan balak suji. Artinya adalah penghalang masuknya bencana ke dalam rumah.

7. Konstruksi dari Material Kayu Berwarna

material kayu berwarna rumah kebaya

Sumber: sindo

Selain bagian-bagian di dalam rumah, ada juga beberapa hal unik dalam konstruksi pembangunan rumah Kebaya. Pondasi, kaso, dinding, serta atap dari rumah adat ini dibuat dari material kayu yang dicat dengan warna-warni yang ceria. Daun pintu dari rumahnya pun dibuat dengan lebar.

Meskipun rumah adat Betawi sudah sangat sulit untuk ditemukan, Anda tetap bisa melihatnya secara langsung di kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Yuk, lihat dan lestarikan informasi tentang warisan asli dari daerah Jakarta ini.

No Comments

Post a Comment